Senin, 26 Desember 2016

Futur (نحن)

Aku ingin menyapa dalam seutas senja
Cahaya yang kunanti
Yang  kian hari kian meredup oleh awan yang mulai pekat

Aku ingin menatapmu
Bersua mengucap cerita
Tersenyum dengan sebuah Do'a
Dan saling menguatkan saat futur melanda


Aku ingin menatap langkah
Meyakinkan kaki ini bertumpu pada arah yang selalu terselip dalam Do'a
Meyakinkan kaki ini berpijak pada Cinta-Nya

Kuatkan aku dalam setiap harapanku
Kuatkan aku dalam setiap langkahku
Dan kuatkan aku dalam setiap Do'amu..
Jangan lelah 
Kuatkan setiap langkahku dalam sujud Cintamu pada-Nya

Selalu kunanti 
Senja dengan kemilau cahaya bahagia
Menyaksikan kita 
Bermunajat bersama pada-NYA

Maka kuatkanlah aku selalu
Dalam futur yang setiap saat menyapaku..

Seutas rasa diatas futur yang menyapa 


#mu ? Masih rahasia..

Kejora dibawah langit senja

 والله علم بصوب


Minggu, 07 Februari 2016

Bangunlah..!

Hei..!
Bangunlah!
Apa yang membuatmu risau?
Apa yang membuatmu cemas?
Bukankah mereka juga sama, pernah merasakan posisi sulit ini.
Cobalah tengok mereka yang kini sudah berjaya,
lihatlah, bagaimana mereka terlahir supaya menjadi intan dan emas!
Prosesnya?
Coba kau tengok,
mereka dulu pernah merasakan berada di atas jembatan yang rapuh.
Sedangkan dibawahnya mengalir air yang deras.
Tapi mereka mampu sampai sebrang sana.
Dan itulah yang membuat mereka terlahir menjadi intan dan emas yang bernilai harganya.
Mengenai proses,
semua berawal dari tekad dan semangat.
Kau tahu kan apa itu tekad dan semangat yang kumaksud?
Cobalah, tanyakan hatimu.
Jika kau sudah tahu jawabannya,
Lekaslah beranjak dari pembaringan malasmu.
Lihatlah sang fajar telah memburu mu.
Kau harus sampai sana sebelum senja menyapamu.
Tak inginkah kau tersenyum saat sujud tersungkur di bawah langit senja itu?
Tunggu apa lagi,
Ayolah bergerak!
Gapai semua semu yang telah kau coba ciptakan.
Jangan takut,
selalu ada pertolonghan bagi hamba-Nya yang bersungguh-sungguh.
Bergeraklah!
Dan nikmati prosesnya..

::Cemburu Dalam Islam::

Saya tidak cemburu kepada wanita yang dekat dengan orang yang saya kagumi.
Saya juga tidak cemburu kepada wanita yang memamerkan para pasangannya.
Tetapi Saya SANGAT CEMBURU kepada wanita yang dekat dengan-Nya.
Ialah wanita Sholehah yang selalu menjaga lisan, pandangan dan perbuatan..
Ia tetap konsisten terhadap amalan-amalannya.
Ia gunakaan Jijab Syar'i untuk menutupi auratnya.
Ia selalu melangkah dengan pasti untuk menapaki kehidupannya sesuai Syari'ah Islam.
~Cemburu dalam Syari'ah Islam~

Sederhana..

...
Jika kesederhanaan itu membuat hidup tenang dan damai..
Mengapa kita tak merindukannya jika satu masa nanti menyapa?
Jika kita menginginkannya,
lalu mengapa kita tak mulai berpacu menjadi pribadi-pribadi yang sederhana mulai saat ini? 
Bukankah itu lebih indah, 
hidup dalam nafas-nafas cinta-Nya yang terajut dalam Dekapan-Nya.
Sadarkah,,
sesungguhnya betapa kita merindu pada kehidupan tentram.
Namun terkadang kita mengelak dari kesederhanaan. 
Padahal untuk tentram itu sederhana, untuk nyaman itu sederhana. 
Tak perlu membayar mahal dengan emas dan permata, hanya perlu dengan sujud ikhlas, Sabar dan Do'a serta ikhtiar yang tak kenal lelah dalam mencari Ridho-Nya.
Bukan apa yang harus kita kejar, 
namun bagaimana cara kita mensyukuri apa yang telah kita miliki.
Hidup tentram terbangun dari kesederhanaan
yang pondasinya Sujud dan Do'a 
dengan hiasannya adalah ikhlas, senyum dan air mata ..
Sehingga akan menjadi rumah ketenangan bagi jiwa..
 
"maka,..
Tak Rindukah kita?.."

Tangguhlah,, :)

Sudah,
tak perlulah bersedih hati,
buatlah hati engkau tersenyum, 
bukankah hidup kita ini sudah digariskan tuk berproses dan menerimanya dengan ikhlas.
Cobalah renungi sejenak,..
Allah Membebanimu kesedihan hanya sesaat, selebihnya, nikmat Allah tak terhingga.
Saat kau sedih, 
kau masih mampu berbicara kan?
Masih mampu bergerak?
Masih mampu berjalan?
Itulah nikmat dari-Nya.
Bahkan sedihmu adalah nikmat dari-Nya..
Karena dengan begitu kau akan mengingat-Nya lagi..
Mungkin semalam kau lupa dengan qiyamul lail mu,
mungkin pula semalam kau lupa tilawah karna asyik chattingan dengan sahabat-sahabatmu, atau bahkan mungkin kau lupa dengan belum tunaikan kewajiban utamamu pada-Nya. 
 
Ingatlah Ia selalu dalam diam mu..
Basahilah bibirmu dengan selalu mengucap asma-Nya,
hilangkan kesedihanmu 
Berpasrah diri lah selalu..
Hiasi ruang hatimu dengan kejora yang senja tadi kau temui disana..
Karena Allah sayang padamu,
karena Allah tak ingin kau berpaling semakin berlalu,
dan..
karena Allah tahu kau mampu melewati kesedihanmu, ...
Tak usahlah bersedih hati lagi..
Karena ada Allah yang akan selalu menjaga hatimu . :)

Hamasah Lillah !

“BAYARAN UNTUK KESABARAN”




Apa yang terlintas dalam benak kita saat mendengar atau melihat kata ‘SABAR’?
Pasti akan banyak definisi atau pendapat dari setiap individu. Karena kehidupan yang dialami setiap orang berbeda-beda, selain itu kadar kesabaran individu satu dengan individu lainnya akan berbeda. 

“sabar itu ada batasnya”

Ya, kalimat itu yang sering sekali singgah di pendengaran kita. Ada lagi yang menambahkan 

“kita hanya manusia biasa”

Ya, jelas kita hanya manusia biasa,  karena Rasullah SAW. Sendiri adalah manusia biasa, padahal Beliau adalah Kekasih Allah SWT.
kawan..
kita tahu bahwa sabar adalah hal utama yang harus kita miliki selalu dalam jiwa kita. Sabar itu ibarat oksigen yang menyuplai kehidupan kita, yang mana jika oksigen itu sudah habis maka kehiduan kita pun akan berakhir. Begitu juga dengan sabar yang kita miliki, apabila sabar itu sudah hilang dari dalam jiwa kita maka hati nurani kita akan mati dan tinggal menikmati hancurnya jiwa kita karena  keterpurukan yang tiada hentinya dalam jiwa. Na’udzubillah summa na’udzubillahimindzaliq.
Lalu mengapa diri kita harus dibaluti dengan kesabaran?
Sobat, setiap detik dalam kehidupan ini adalah proses pembelajaran, dimana kita diberikan ujian dan cobaan, diberikan kemudahan dan kesengsaraan, diberikan kesenangan dan kesedihan yang semua itu tak lepas dari kesabaran. Karena hakikatnya hidup kita itu sepaket dengan kesabaran. Siapa saja yang mampu menjalani dan menghadapi kehidupannya dengan ketenangan dan ketentraman maka sudah dipastikan kesabaran yang ada dalam jiwanya adalah aset berharga dalam menjalani kehidupan ini. Karena dengan sabar pula, pertolongan Allah akan selalu datang menyertai kita.
Ujian dan cobaan hidup itu ibaratkan dua mata pisau yang selalu siap untuk menghujam hati kita, maka jika kita kita tak membentengi hati dengan iman dan taqwa serta sabar yang tiada hentinya, maka kapan pun hati kita akan mudah tersayat tanpa melihat waktu.
Namun apabila ujian dan cobaan hidup itu kita jadikan sebagai pembelajaran dan sebagai cara untuk mendewasakan diri maka hidup kita akan terasa lebih berwarna dibaluti dengan rasa syukur dan nikmat yang tiada tara.

“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan shalat) sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar ”
 (Q.S. Al-Baqarah 153).

Yakin!




Ingatlah satu kata itu.
Memang tangan tak setiap saat kuat dan siap untuk menggenggam.
Pula kaki tak setiap waktu mampu berjalan menapaki terjalnya hidup yang kita alami.
Mata tak selamanya siap untuk menatap semua hal yang terjadi.
Telinga tak mungkin mampu mendengar setiap mereka yang bersua.
Dan pastilah hati takkkan selamanya menerima apa yang tak pernah tersirat.

Tapi dengan ‘Yakin’,
Maka setiap keterbatasan itu akan menjadi cambuk semangat yang tak ternilai harganya.
 Yakin bukan berarti mengajarkan kita untuk memaksakan diri menggenggam hal yang tak bisa kita jangkau.
 Tapi ia akan selalu menguatkan nurani, agar hal yang terlihat tak mungkin dilakukan dapat terwujud.

‘Yakin’
Cahayakanlah selalu hatiku
Agar kegamangan
Enggan menatap wajah sayuku,
Teguhkanlah nuraniku
Agar Sang Fajar mampu kunikmati
Dengan qalbu yang haru.
Dan agar aku damai dalam sujud,
Kala senja menyapaku.